Kamis, 14 Oktober 2010

Siapa bilang kopi bisa menahan kantuk??


Sore hari ketika anda mulai lemas, atau malam ketika anda harus begadang, secangkir kopi mungkin akan anda siapkan.  Banyak pula orang yang merasa otaknya tidak bisa bekerja maksimal pada pagi hari bila belum menikmati secangkir kopi.  Namun, para peneliti mengatakan pengaruh kopi yang sudah terkenal sebagai penahan kantuk, ternyata hanya sebuah ilusi.  Anda banyak minum kopi sepanjang malam mungkin memang terasa lebih segar setelah minum secangkir pada pagi hari.  Tetapi hal ini kemungkinan karena pengaruh kafein pada malam sebelumnya.  Penelitian yang digelar oleh Bristol University ini mengumpulkan 379 orang yang tidak meminum kafein selama 16 jam sebelum minum kopi atau minuman sampel lainnya untuk mengetahui responnya.  Relawan dibagi antara mereka yang hanya minum sedikit kopi, dan yang minum dalam kadar sedang hingga tinggi.  Para peneliti lalu menemukan beberapa perbedaan kadar kewaspadaan di antara para relawan.  Menurut Peter Rogers,dari departemen psikologi eksperimental di universitas tersebut, kita tidak mendapatkan keuntungan dari mengonsumsi kafein meskipun kita merasa lebih bugar karenanya, dan hanya membuat kita ke kondisi normal lagi.  
Relawan yang merupakan peminum kopi golongan sedang hingga berat yang mengonsumsi minuman sampel dilaporkan tak lagi waspada dan malah sakit kepala.  Kedua kondisi tersebut tidak dialami mereka yang minum kafein.  Tetapi kadar kewaspadaan mereka paska mengonsumsi kafein tidak lebih tinggi daripada mereka yang menerima minuman sampel.  Dengan kata lain, kafein hanya membuat peminum kopi tersebut kembali normal.  Secangkir kopi instan mengandung 60-100 mg kafein, tergantung pada kekuatan pemasakan kopinya.  The mengandung 30-100 mg kafein, latte atau espresso mengandung 90-200 mg kafein, sedangkan 55 gr coklat batang mangandung 40-500 mg kafein. 
“Ada bukti-bukti luar biasa yang menunjukkan kafein memang menigkatkan kadar kewaspadaan dengan bertindak sebagai stimulant pada sistem saraf pusat, dengan mendorong pelepasan adrenalin,” kata Dr Euan Paul, direktur pelaksana British Coffe Association.
Pengaruh ini tidak hanya ditemukan pada orang2 dengan kewaspadaan rendah, seperti pekerja shift malam atau mereka yang harus bangun pagi2 tetapi juga pada mereka yang memiliki kewaspadaan tinggi.  Kopi masih tergolong aman jika dikonsumsi dengan takaran tidak berlebihan seperti 4-5 cangkir sehari namun perempuan hamil harus membatasi konsumsi kafeinnya hingga 200 mg sehari saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar