Senin, 15 November 2010

6 kenyataan cinta




Disadari atau tidak, berbagai anggapan tentang cinta seringkali mempengaruhi pandangan anda tentang cinta.  Padahal, dalam praktiknya tak semua sesuai aturan.  Setidaknya ada 6 kenyataan cinta yang perlu anda ketahui.

Love at first sight
Bila kita merasakan love at first sight atau cinta pada pandangan pertama, berarti dia akan menjadi jodoh anda.
Kenyataannya:
Ketika pertama kali bertemu dia, tentu yang pertama kali dilihat adalah fisiknya.  Wajahnya yang tampan, tubuhnya yang wangi atau tatapan matanya yang bikin meleleh.  Dari pertemuan beberapa detik itu, siapa yang bisa menjamin kalau hatinya akan semanis wajahnya.  Jangan bilang anda bakal cocok dengannya hanya karena dia mengenakan baju yang sama dengan anda.  Meski getaran pertama itu penting, tapi untuk menjalin hubungan yang sehat tetap dibutuhkan proses perkenalan satu sama lain.  Setidaknya, cari tahu informasi mendasar tentang dirinya, seperti pekerjaan, status, hobi, apa yang ia sukai atau tidak.  Karena ini akan membantu anda mengenal lebih dekat siapa dia sebenarnya.  Selain itu, dari proses perkenalan ini anda bisa memutuskan apakah anda cocok dengan dia.  Karena keindahan fisik saja tak cukup membuat anda bertahan dalam sebuah hubungan.
Cinta adalah segalanya
Selama anda dan si dia, saling mencintai, hidup akan selamanya indah.
Kenyataannya:
Tak ada cinta tanpa syarat, kecuali cinta seorang ibu pada anaknya.  Modal cinta saja tak kan cukup untuk menciptakan hubungan yang bahagia selamanya.  Dibutuhkan berbagai hal pendukung untuk mempertahankan hubungan di antaranya komitmen, kedewasaan, rasa saling menghargaidan menghormati.  Penting juga adanya kesamaan intelektual, financial yang terjamin, hingga selera humor yang bisa memberikan warna pada hubungan anda.

Tak bertengkar berarti aman
Bila anda dan dia tidak pernah bertengkar berarti hubungan anda ada di titik aman dan akan bertahan selamanya.
 Kenyataannya:
Hubungan yang terlalu sepi bagai nasi tanpa garam.  Hambar.  Tidak ada greget.  Tidak ada yang salah dengan pertengkaran, asal dalam batas yang wajar dan sehat.  Artinya tidak ada yang saling mendominasi dan menyakiti.  Pertengkaran malah membuat hubungan lebih sehat dan berkembang.  Anda dihadapkan pada satu persolan yang membutuhkan solusi.  Hati-hati, bila tak pernah ada pertengkaran dalam hubungan, karena jangan-jangan anda dan pasangan adalah tipe orang yang menghindari konflik.  Bila setiap masalah selalu ditumpuk tentu akan menjadi bom waktu yang bisa “meledak” kapan saja.

Cocok 100%
Untuk menjadi pasangan serasi anda dan dia harus memiliki kesamaan minat dan kepribadian.
Kenyataannya:
Tak ada dua manusia yang benar-benar sama dan cocok.  Anak kembar saja pasti ada perbedaannya.  Perbedaan dalam diri dua manusia inilah yang nantinya bisa saling melengkapi kelebihan dan kekurangan satu sama lain dalam hubungan.  Karena itu, kita tak perlu memaksakan dia untuk punya hobi yang sama dengan kita.  Daripada menimbulkan konflik lebih baik berkompromi dan saling menghargai perbedaan.

Harus selalu bersama
Semakin sering anda melakukan kegiatan bersama hubungan anda dan dia akan semakin erat dan bertahan lama.
Kenyataannya:
Pernahkan ketika anda merasa ketika punya pacar, teman-teman sepertinya menjauh?? Inilah mengapa tipe hubungan seperti ini bisa dibilang tak sehat.  Pasalnya, seluruh waktu anda seakan hanya untuk dia.  Padahal, anda dan dia kan tetap harus bersosialisasi dan membagi waktu antara pekerjaan, keluarga, teman, kekasih, dan diri sendiri.  So, pandai-pandailah membagi waktu.
Selama bisa mempertahankan kualitas hubungan dengan menjaga intensitas komunikasi dan saling percaya, hubungan akan tetap berjalan lancar.

Married is a happy ending story
Ketika dia akhirnya meminta anda untuk menjadi pendamping hidupnya, ini akan menjadi cerita cinta yang berakhir bahagia.
Kenyataannya:
Menikah dengan seseorang yang kita cintai memang membahagiakan.  Tapi ini bukan berarti akhir cerita cinta.  Menikah adalah langkahmenuju kehidupan baru yang lebih bertanggung jawab.  Dalam pernikahan akan ada masalah-masalah baru yang harus dihadapi bersama.  Dan dalam pernikahan tak bisa lagi sembarang memutuskan hubungan bila anda tak suka.  Karena itu, dibutuhkan pemikiran matang sebelum anda dan dia memutuskan akan melanjutkan ke jenjang pernikahan.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar